Selasa, 17 Juni 2014

38 Perjalanan Mengelilingi Edom, Sejarah Para Nabi 2

Ini buku dibeli ayahku tapi sepertinya agak salah beli, kata "agak" betul-betul ditekankan, karena tidak sepenuhnya salah kalau itu sebagai penambah wawasan sejarah. Berikut aku ketikkan kembali untuk kalian semua. Semoga bermanfaat. Merdeka!

Delfaji Amardika

38
Perjalanan Mengelilingi Edom

Perkemahan Israel di Kades tidak jauh dari perbatasan Edom, baik Musa dan orang banyak ingin mengikuti jalan melalui negeri ini ke Tanah Perjanjian; oleh karena itu mereka mengirim suatu kabar, sebagaimana yang diperintahkan Allah, kepada raja Edom:

"Kata saudaramu Israel demikian ini: Engkau mengetahui akan segala kesukaran yang telah kami rasai. Bagaimana leluhur kami telah turun ke Mesir dan kami duduk di Mesir beberapa tahun lamanya, dan bagaimana orang Mesir menganiayai akan kami dan leluhur kami, dan bagaimana kami telah berseru-seru kepada Tuhan dan Tuhanpun mendengar akan seru kami, lalu disuruhkannya seorang malaikat, yang menghantar akan kami keluar dari Mesir, maka sekarang adalah kami di Kades, sebuah negeri di ujung perhinggaan tanahmu. Ijinkanlah kiranya kami menerusi negerimu; bahwa kami tiada berjalan di ladang-ladangmu atau kebun anggurmu, dan air perigi itu tiada akan kami minum, melainkan jalan raya juga akan kami turut serta tiada menyimpang ke kiri atau ke kanan sampai kami sudah melalui penghinggaan negerimu".

Permohonan yang sopan ini telah dibalas dengan satu penolakan yang disertai ancaman: "Tak boleh kamu menerusi negeriku, melainkan aku mendatangi kamu kelak dengan pedang".

Musa terkejut atas penolakan ini, para pemimpin Israel telah mengirimkan satu permohonan yang kedua kepada raja, dengan satu janji, "Bahwa kami hendak berjalan di jalan besar, jikalau kiranya kami minum daripada airmu, baik kami baik binatang kami, niscaya kami akan membayar harganya, sahaja jangan lagi syak kami hendak menerusi negeri kamu dengan berjalan kaki juga".

"Tak boleh kamu menerusi dia", adalah jawabnya. Tentara Edom yang lengkap bersenjata telah ditempatkan di jalan-jalan yang sukar, sehingga perjalanan yang penuh damai melalui tempat itu tak mungkin dilakukan, dan orang Ibrani dilarang menggunakan kekerasan. Mereka harus mengadakan perjalanan yang jauh dengan mengelilingi Edom.

Andai kata bangsa itu, pada waktu dihadapkan kepada ujian, telah berharap kepada Allah, maka Penghulu bala tentara Tuhan akan memimpin mereka berjalan melalui Edom, dan rasa takut kepada mereka akan memenuhi penduduk negeri itu, sehingga gantinya menunjukan sikap permusuhan, mereka akan memberikan pertolongan. Tetapi bangsa Israel tidak mau bertindak cepat sesuai perintah Allah, dan sementara mereka sedang bersungut-sungut, maka peluang keemasan itupun berlalulah. Pada waktu mereka akhirnya menghadapkan permohonan mereka kepada raja, permohonan itu telah ditolak. Semenjak mereka meninggalkan Mesir, selain senantiasa berusaha mengadakan rintangan-rintangan dan godaan-godaan sepanjang perjalanan, agar mereka tidak dapat mewarisi Kanaan. Dan oleh sikap tidak percaya, berulang-ulang mereka telah membuka pintu bagi dia untuk menentang maksud Allah.

(bersambung)

*** Kembali ke Daftar Isi "Sejarah Para Nabi 2" ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar