Rabu, 18 Juni 2014

Lahirnya Pancasila Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

LAHIRNYA PANCASILA

Pidato Ir. Soekarno
1 Juni 1945

PADUKA Tuan Ketua yang mulia!

SESUDAH tiga hari berturut-turut anggota-anggota Dokuritsu-Zyunbi Tyoosakai mengeluarkan pendapat-pendapatnya, maka sekarang saya mendapat kehormatan dari Paduka tuan Ketua yang mulia untuk mengemukakan pula pendapat saya. Saya akan menetapi permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia. Apakah permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia? Paduka tuan Ketua yang mulia minta kepada sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai untuk mengemukakan dasar Indonesia Merdeka. Dasar inilah nanti akan saya kemukakan di dalam pidato saya ini.

MAAF, beribu maaf! Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato mereka itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan Paduka tuan Ketua yang mulia, yaitu bukan dasarnya Indonesia Merdeka. Menurut anggapan saya, yang diminta oleh Paduka tuan Ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda: Philosofische grondslag daripada Indonesia Merdeka. Philosofische grondslag itulah fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Hal ini nanti akan saya kemukakan, Paduka tuan Ketua yang mulia, tetapi lebih dahulu izinkanlah saya membicarakan, memberitahukan kepada tuan-tuan sekalian, apakah yang saya artikan dengan perkataan "merdeka".

MERDEKA buat saya ialah: political independence, politieke onafhankelijkheid, apakah yang dinamakan politieke onafhankelijkheid?

TUAN-TUAN sekalian!

DENGAN terus-terang saja, saya berkata: Tatkala Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai akan bersidang, maka saya di dalam hati banyak khawatir, kalau-kalau banyak anggota yang--saya katakan di dalam bahasa asing, maafkan perkataan ini--"zwaarwichtig" akan perkara yang kecil-kecil. "zwaarwichtig" sampai--kata orang Jawa--"jelimet". Jikalau sudah membicarakan hal yang kecil-kecil sampai jelimet, barulah mereka berani menyatakan kemerdekaan.

TUAN-TUAN yang terhormat!

LIHATLAH di dalam sejarah dunia, lihatlah kepada perjalanan dunia itu! Bnayak sekali negara-negara yang merdeka, tetapi bandingkanlah kemerdekaan negara-negara itu satu sama lain! Samakah isinya? samakah derajatnya negara-negara yang merdeka itu? Jerman merdeka, Saudi Arabia merdeka, Iran merdeka, Tiongkok merdeka, Nippon merdeka, Amerika merdeka, Inggris merdeka, Rusia merdeka, Mesir merdeka. Namanya semuanya merdeka, tetapi bandingkanlah isinya!

ALANGKAH bedanya isi itu! Jikalau kita berkata: "Sebelum negara merdeka, maka harus lebih dahulu ini selesai, itu selesai, itu selesai, sampai jelimet! Maka saya bertanya kepada Tuan-Tuan sekalian kenapa Saudi Arabia merdeka, padahal 80% rakyatnya terdiri dari kaum Badui, yang sama sekali tidak mengerti hal ini atau itu?"

BACALAH buku Armstrong yang menceritakan tentang Ibn Saud! Di situ ternyata, bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan Saudi Arabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa otomobil perlu minum bensin. Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih makan gandum oleh orang-orang Badui di Saudi Arabia itu! Toh Saudi Arabia merdeka!

LIHATLAH pula--jikalau Tuan-Tuan kehendaki contoh yang lebih hebat--Soviet Rusia! Pada masa Lenin mendirikan negara Soviet, adakah rakyat Soviet sudah cerdas? Seratus lima puluh milyun rakyat Rusia adalah rakyat musik yang lebih dari 80% tidak dapat membaca dan menulis; bahkan dari buku-buku yang terkenal dari Leo Tolstoi dan Fulop Miller, Tuan-Tuan mengetahui betapa keadaan rakyat Soviet Rusia pada waktu Lenin mendirikan negara Soviet itu. Dan kita sekarang di sini mau mendirikan Indonesia Merdeka. Terlalu banyak macam-macam soal kita kemukakan!

(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar