Rabu, 11 Juni 2014

Pengantar Penerbit Babad Tanah Jawi

Naskah Babad Tanah Jawi telah beberapa kali diterjemahkan lalu diterbitkan oleh pihak yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan munculnya beberapa versi yang sedikit berbeda namun secara esensi sama.

Adapun Babad Tanah Jawi ini diterjemahkan dari buku yang berjudul Punika Serat Babad Tanah Jawi Wiwit Saking Nabi Adam Doemoegi in Taoen 1647 dan disusun oleh W.L. Olthof di Leiden, Belanda, pada tahun 1941.

Pada dasarnya, babad adalah karya tulis yang menceritakan tentang pendirian sebuah negara (kerajaan) dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di seputar kerajaan tersebut. Oleh karena seringkali memuat pula sejarah serta asal-usul tokoh atau raja serta para leluhurnya, bahkan terkadang berkesan menceritakan secara berlebihan, maka babad sering dianggap sebagai alat legitimasi bagi raja yang berkuasa.

Hal yang sama tampaknya juga berlaku dalam Babad Tanah Jawi. Babad ini ditulis oleh Mataram dan isinya berkisar tentang silsilah raja-raja Mataram. Khususnya dalam buku ini, sejarah Jawa dipaparkan dengan menarik garis silsilah awal dari Nabi Adam, kemudian dilengkapi dengan silsilah dewa-dewa agama Hindu, tokoh Mahabharata, cerita Panji di Kediri, hingga berakhir pada masa Kartasura, tepatnya saat terjadi perselisihan antara Raja Kartasura dengan Pangeran Purbaya dan Sultan Blitar yang masih sedarah. Menurut perkiraan penyusunny, peristiwa ini terjadi di sekitar tahun 1647.

Sengaja beberapa penulisan tidak diubah, sesuai dengan interpretasi dari penyusunnya, seperti misalnya penulisan "Surabaya" tetap ditulis "Sura-Baya", "Suralaya" ditulis "Sura-Laya", dan seterusnya.

Dengan gaya bercerita khas babad, buku ini akan menjadi bacaan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin memperluas pengetahuannya, terutama tentang sejarah raja-raja di tanah Jawa. Dan semoga, kehadiran buku ini dapat menambah khazanah kepustakaan budaya di negeri kita.

Yogyakarta, 10 September 2011
Penerbit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar